Clean Bulking vs Dirty Bulking, Manakah yang Bagus?
Jika kamu ingin menambah massa otot, maka, mulailah merencanakan latihan angkat beban berat, makan banyak protein, dan mengonsumsi surplus kalori.
Surplus kalori adalah kondisi di mana kamu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar tubuh. Hasilnya adalah penambahan berat badan, baik lemak maupun massa otot.
Untuk melakukannya, maka ada dua pilihan menambahkan banyak kalori, yakni clean bulking dan dirty bulking. Dan, banyak orang bertanya mana pilihan terbaik di antara keduanya?
Nah, untuk menjawabnya, yuk simak pembahasan di bawah ini!
Clean Bulking vs Dirty Bulking, Manakah yang Bagus?
Bulking adalah praktik menambah berat badan secara sengaja dengan cara mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar.
Biasanya, orang yang ingin memiliki tubuh berotot menggunakan kombinasi latihan beban, diet tinggi kalori, dan protein. Kombinasi ketiganya dinilai dapat meningkatkan sintesis protein otot.
Oleh karena itu, untuk melakukan bulking direkomendasikan surplus kalori sebesar 250–500 kalori (kkal) per hari, ditambah 25–30 persen kalori harianmu dari protein. Untuk pilihan terbaik antara clean bulking dan dirty bulking, inilah penjelasannya!
Perbedaan clean bulking dan dirty bulking
Clean bulking mengacu pada gaya bulking yang berfokus pada pilihan makanan sehat sembari berusaha meminimalkan penambahan lemak.
Clean bulking mencakup ciri-ciri beriku:
· Makanan yang dimakan adalah makanan organik, lokal, dan utuh
· Makronutrien diperhatikan secara baik
· Menyesuaikan asupan kalori guna menghindari penambahan lemak yang tidak diinginkan
Namun, perlu diingat bahwa tidak ada definisi lengkap tentang clean bulking. Beberapa orang menganggap diet rendah karbohidrat dan bebas biji-bijian disebut ‘clean’, sementara yang lain memilih untuk menghindari lemak.
Meski begitu, secara umum clean bulking adalah tentang mengonsumsi makanan sehat dan tetap kurus saat kamu menambah massa otot.
Sementara itu, dirty bulking merupakan kebalikan dari clean bulking, berikut ciri-cirinya:
· Pilihan makanan bebas dan padat kalori, biasanya termasuk makanan olahan dan makanan cepat saji
· Penambahan lemak tidak diperhatikan
· Cenderung tinggi protein, tetapi kurang memperhatikan makronutrien lainnya
· Surplus kalori besar karena fokus pada penambahan berat badan
Dirty bulking bisa dikatakan sebagai penambahan berat badan dengan cara bebas. Biasanya jenis bulking ini dilakukan oleh orang memiliki tubuh kurus dan sulit gemuk sehingga memilih jalur cepat.
Read Other Articles
· Daftar Vitamin dan Mineral yang Bagus untuk Pembentukan Otot
· Bagaimana Cara Memulai Gaya Hidup Sehat?
· 6 Mitos Olahraga yang Tak Perlu Dipercayai Lagi Sekarang
Kelebihan dan kekurangan clean bulking dan dirty bulking
Sebelum memutuskan akan menggunakan cara yang mana, simak dulu kelebihan dan kekurangan dari keduanya.
Kelebihan clean bulking
Kelebihan yang paling menonjol dari clean bulking adalah makanan yang makan sehari-harinya jauh lebih sehat.
Hal ini penting karena makan dalam jumlah berlebihan akan membebani tubuh dengan membuat sistem pencernaan bekerja terlalu keras untuk memproses semua kalori yang dikonsumsi. Di mana, itu semua akan membuat gula darah naik dan saluran pencernaan menjadi overdrive.
Saat kamu melakukan clean bulking, kamu melakukannya pada makanan yang keseluruhan lebih menyehatkan jantung dan bermanfaat untuk tujuan kebugaran dan kesehatan.
Kekurangan clean bulking
Meski clean bulking cenderung lebih sehat, tapi jenis bulking ini cukup sulit dilakukan. Mengonsumsi makanan utuh dan bergizi memang menjadi keuntungan bagi orang yang menurunkan berat badan, tapi untuk yang menambah berat badan dan meningkatkan konsumsi kalori itu dapat menjadi tantangan besar.
Kelebihan dirty bulking
Bagi orang-orang yang kesulitan menambah berat badan, dirty bulking bisa menjadi pilihan yang bagus.
Setelah bertahun-tahun mencoba menambah berat badan dengan makanan rendah kalori, banyak lifter yang memiliki tubuh kurus menemukan bahwa beberapa kue manis, kentang goreng, dan burger cepat saji adalah yang dibutuhkan untuk membuat timbangan bergerak ke kanan.
Plus, umumnya burger, kentang goreng, dan milkshake padat kalori dan lezat, dan mereka tidak membuatmu kenyang seperti makanan utuh yang tidak diproses, jadi sangat mudah untuk mendapatkan beberapa ratus kalori ekstra dalam sekali duduk.
Kekurangan dirty bulking
Dalam dirty bulking, kesenangan yang kamu dapat akan cepat hilang dan tak lama kemudian, mengonsumsi makanan sebanyak itu menjadi tugas berat bagi tubuh untuk mengolahnya.
Selain itu, dirty bulking bisa menjadi tidak sehat, terutama jika menjadikannya makan makanan yang tidak sehat itu sebagai pengganti makanan utuh, bukan melengkapinya.
Seiring waktu dengan kebiasaan tidak sehat yang terus menerus, kesehatanmu akan dapat merasakan dampaknya, dan pada akhirnya kamu akan mengalami peningkatan gula darah, trigliserida, dan kolesterol. Plus, lebih banyak penumpukan lemak tubuh daripada otot tanpa lemak.
Selain itu, konsumsi junk food juga tidak memberikanmu nutrisi penting sehingga akan sering membuatmu dan tidak termotivasi untuk berolahraga.
Dan, yang paling menantang adalah dirty bulking bisa jadi sulit dihentikan setelah kamu mulai melakukannya. Pasalnya, junk food dan makanan olahan dirancang agar enak dan mudah dikonsumsi, dan akan sulit dihentikan begitu sudah menjadi bagian rutin dari dietmu.
Jadi, mana yang terbaik antara clean bulking dan dirty bulking?
Kedua jenis metode bulking di atas menawarkan manfaat unik, dan seperti kebanyakan hal, mana pilihan diet yang bagus kemungkinan besar tergantung pada orangnya.
Namun, berdasarkan penjelasan di atas, clean bulking bisa menjadi pilihan terbaik untuk menambah lebih banyak massa otot tanpa lemak dan menyiapkan tubuhmu untuk lebih sukses menggapai tujuan latihan, dan tentu saja clean bulking memberikan hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.
Referensi:
Sfidnfits, (2022). Mengenal Clean Bulking dan Dirty Bulking, Mana yang Terbaik?